BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah bangsa yang majemuk,
terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri dari berbagai
suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa
memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut
terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini
kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu
akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini
mengakibatkan hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara
perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan
karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru.
.Generasi muda
termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak memegang amanah
dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh
Indonesia. Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut banyak
cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan
yang ada. Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru
kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya
kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama
semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia
khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral
akhlak dan tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang
dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya kini terhapus semua oleh yang
namanya kemajuan zaman, salah satu contohnya yang telah kita tahu
kesenian Reog Ponorogo yang berasal dari Jawa Timur ponorogo telah di
akui oleh bangsa Malaysia itu di sebabkan karena kekurangpedulian dan
pelestariannyannya kita terhadap budaya kita
Perkembangan zaman era
Globalisasi sekarang ini amatlah pesatnya sehingga membuat kita sering
takjub dengan segala penemuan-penemuan baru disegala bidang.
Penemuan-penemuan baru yang lebih banyak didominasi oleh negara-negara
Barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar televisi,
koran, Internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng
kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai
penemuan orang-orang Barat tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut
merupakan sisi positif yang dapat kita ambil dari negara-negara Barat
itu sedangkan di negara-negara Barat itu sendiri makin maju dan modern
diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak dan berperilaku
dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang
membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya
tersebut hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik
dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang Barat tersebut yang
sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ke
timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama
para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat.
Kebudayan-kebudayaan Barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan
mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa faktor utama penyebab masuknya budaya asing ke indonesia?
2. Apa dampak positif dan negatif terhadap masuknya budaya asing ke indonesia ?
3. Apa akibat dari pengaruh budaya asing terhadap masyarakat
4. Apa pengaruh budaya asing terhadap eksistensi jati diri bangsa?
5. Bagaimana untuk mengantisipasi dampak negatif masuknya budaya asing?
1.3 MANFAAT DAN TUJUAN
Dalam makalah ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil serta bertujuan, diantaranya untuk:
1.
Menyadarkan bagi pemuda dan pemudi penerus bangsa indonesia akan
bahaya yang mengancam negeri kita dari dalam maupun luar.
2. Mangetahui gejala yang dialami oleh bangsa indonesia sekarang maupun kedepan.
3. Mengetahui cara penanggulangan krisis budaya tersebut.
1.4 BATASAN MASALAH
Dalam
makalah ini terdapat batasan permasalahan yang akan dipaparkan guna
menghindari terjadinya perluasan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor masuknya budaya asing ke indonesia.
2. Tantangan global ke dalam masyarakat.
3. Pengaruh tantangan globalisasi terhadap budaya bangsa.
4. Pengaruh globalisasi terhadap jati diri bangsa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Apa yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Budaya Indonesia
Seiring
dengan kemajuan zaman serta teknologi yang canggih, Indonesia bangkit
menjadi negara berkembang yang semakin lama semakin tumbuh menjadi
negara maju dan ini merupakan salah satu perkembangan zaman yang sangat
cepat yang sering disebut dalam bahasa sosiologi sebagai REVOLUSI
seperti dalam al-qur’an yang terdapat dalam surat yaasin (‘’wassyamsu
tajrii limustaqarrillaha dzaalika taqdiirul azizi al-‘aliem’’)yang
artinya ‘’ dan matahari berjalan di tempat peredarannya demikianlah
ketetapan yang maha perkasa lagi maha mengetahui’’(Q.S. Yaasin: 38)
Hilangnya budaya indonesia secara bertahap di akibatkan karena adanya
perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, faktor yang terjadi
dalam masyarakat maupun luar masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor yang
berasal dari dalam masyarakat dapat berupa penemuan baru, atau
pertentangan dari masyarakat itu sendiri. Faktor yang berasal dari luar
masyarakat dapat berupa adanya pengaruh budaya dari masyarakat lainnya.
Menurut Soejono Soekanto (1990: 326-328) perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut:
1) Sistem pendidikan formal yang maju.
2) Sikap menghargai hasil karya orang lain dan berkeinginan untuk maju.
3) Sistem yang terbuka dalam lapisan masyarakat.
4) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyiimpang.
5)
Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kejenuhan.
6)
Penduduk yang heterogen adalah masyaarakat yang terdiri atas
kelompok-
kelompok sosial yang mempunyai latar kebudayaan yang berbeda beda dan
ideologi yang berbeda pula.
7) Orientasi ke masa depan yang lebih baik.
8) Adanya kontak dengan masyarakat luar yang menyebabkan terjadinya percampuran budaya.
Perubahan sosial dapat dibedakan dengan perubahan budaya. Menurut E.B.
Tylor dalam buku perubahan sosial di yogyakarta karya Selo Soemardjan
(1986) kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup ilmu
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, dan tiap
kemampuan serta kebiasaan lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.oleh karena itu apa bila terjadi perubahan pada salah
satu bagian dari keseluruhan kompleks itu, dikatakan sebagai perubahan
budaya.
Perubahan sosial juga memiliki persamaan terhadap
perubahan budaya, menurut Selo Soemardjan (1986) perubahan sosial dangan
perubahan budaya memiliki satu segi kesamaan, yaitu kedua-duanya
menyangkut suatu adaptasi atau perbaikan dalam cara masyarakat memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya berdasarkan penggunaan konsep-konsep sosial dan
budaya tersebut.
Namun dalam keadaan seperti ini masyarakat
indonesia malu akan budaya sendiri, mereka menganggap bahwa budaya
indonesia ketinggalan zaman ini merupakan salah satu penyebab terjadi
masuknya budaya asing ke indonesia dengan mudahnya, adapun faktor yang
mendukung masuknya budaya asing ke indonesia diantaranya yaitu kemajuan
teknologi yang sedikit demi sedikit dapat mempengaruhi kebudayaan
nasional.kemudian dari situlah masyarakat indonesia mulai terkena
virus-virus kebudayaan asing yang perbedaan budayanya sangat jauh dengan
budaya indonesia.
2.2 Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya
budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat
cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh
tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut
menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu
keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh
kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan
unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu
proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi
yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial
dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990)
masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka
serta memiliki dampak positif dan negatif.
1) Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus
berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan
mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur.
Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang
sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2) Dampak Negatif
Budaya
yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan
yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;
kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas,
dan kenakalan remaja.
a) Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan
sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang
sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang
pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya
pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera
ditanggulangi
dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan
keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan
mengakibatkan hal- hal berikut ini:
• Lahirnya kelompok kelompok
sosial tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di
jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan
pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat
meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga terdapat kelompok
pengangguran yang semakin hari semakin meningkat
jumlahnya dan jika tidak dtanggulangi secara cepat maka akan
menimbulkan kasus atau kriminalitas
b) Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak sebagai berikut:
• Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
• Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
• Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
c) Masalah Kriminalitas
Kriminalitas
adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat
kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan,
pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena
adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan
perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka
kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan
tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono
Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses
asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut
sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
d) Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda
(sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik
masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta
obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.
1. Faktor eksternal
yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja
itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan
yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja
dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak
seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada
dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari
luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup
remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di
sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam
keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku
yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai
yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering
melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri
pada obat-obatan karena ia idak tahan melihat pertengkaran
orang tuanya.
2.3 Pengaruh global terhadap eksistensi jati diri bangsa
Adanya unsur budaya asing yang tidak sosuai dengan kepribadian bangsa
indonesia sangat menghawatirkan karena dapat menyebabkan terjadinya
goncangan budaya. Namun, di sisi lain masuknya unsur budaya asing de
indonesia juga sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa indonesia.
Menurut Bierens de Haan, dalam masyarakat terdapat dua unsur
berlawanan, yaitu statika dan dinamika. Unsur statika merupakan
unsur-unsur dalam masyatakat yang cenderung memepertahankan suatu
keadaan untuk tetap (tidak berubah), seperti adanya vested interest atau
golongan orang yang menghendaki status quo. Sebaliknya, unsur dinamika
merupakan unsur yang menghendaki adanya perubahan, misalnya perubahan
linkungan alam, nilai-nilai sosial, dan perubahan struktur sosial.
Adanya unsur statika dan dinamika inilah sesinambungan masyarakat tetap
tejadi meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam masyarakat.
Untuk melestarikan kesinambungan kehidupan masyarakat agar tetap
eksis tentu saja kita harus menjunjung tinggi jati diri bangsa. Untuk
itu, kita pun harus mampu mempertahankan diri dari derasnya arus
globalisasi. Unsur-unsur budaya asing yang sesuai kepribadian bangsa
dapat kita ambil, sedangkan yang tidak sesuai kita tinggalkan. Dengan
demikian, keberadaan bangsa kita akan terus ada meskipun begitu derasnya
pengaruh dari luar. Selain itu, bangsa kita pun akan mampu mengikuti
perkembangan yang ada dengan tetap menjaga dan melestarikan budaya
bangsa sendiri. Budaya bangsa kita yang harus dipertahankan misalnya
budaya gotong royong, peduli terhadap lingkungan, dan adanya kerja sama
yang baik.
Apa yang akan terjadi jika kita tidak mampu menghadapi
tantangan global? Apabila kita tidak mampu menghadapinya, kita akan
terisolasi dari bangsa lain. Keberadaan bangsa kita pun tidak diketahui
di mata dunia apalagi jika kita tidak mampu menstarakan diri dari bangsa
lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Faktor Utama Masuknya Budaya Asing
Budaya
asing yang masuk ke indonesia mempunyai dampak yang sangat terhadap
budaya indonesia, masuknya budaya asing terdiri dari beberapa faktor
yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
a. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Dengan
bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seseorang
atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal
ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama
lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan ke
daerah lain menyebabkan kekosongan.
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal
ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari bentuk
negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara
tersebut.
d. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan perubahan sosial.
Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal berikut:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan.
3.2 Dampak Terhadap Masuknya Budaya Asing
Budaya asing yang masuk ke indonesia brdampak sangat buruk dengan
nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia, karena
indonesia dengan mudah meniru budaya, perilaku, cara bergaul, dan
berpakaian sangat tidak sesuai dengan budaya indonesia. Dampak negatif
yang terlihat jelas pada indonesia diantaranya goncangan budaya atau
sering disebut dengan culture shock, ini terjadi karena adanya anggota
masyarakat yang tidak siap menerima perubahan-perubahan akibat budaya
asing yang masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada pembangunan
gedung atau bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal maka hal ini
membuat mereka frustasi dalam menghadapi biaya hidup yang semakin besar
akhirnya mereka pun melakukan perilaku menyimpang. Selain itu akan
terjadinya pergeseran nilai budaya indonesia yag menimbulkan
kebimbangan, karena masuknya usur-unsur budaya asing yang sangat cepat
dan pesat mengakibatkan perubahan sosial yang berkesinambungan,
akibatnya masyarakat yang mengalami kebimbangan, dimana mereka tidak
mempunyai pegangan menyebabkan anggota masyarakat tidak mampu mengukur
tindakannya. Kebimbangan yang dialami masyarakat dapat mendorong
perbuatan menyimpang seperti pergaulan bebas, munculnya sifat
konsumerisme. Selain dampak negatif terdapat juga dampak positif
diantaranya tumbuhnya indonesia menjadi negara berkembang dan maju serta
pembangunan yang semakin pesat terjadi di kota-kota besar, perekonomian
indonesia semakin maju dan berkembang.
3.3 Tantangan Masuknya Budaya Asing ke Dalam Masyarakat
Masuknya unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat indonesia
dianggap dapat mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap,
dan dan pikiran, hal ini merupakan salah satu akibat dari adanya
keterbukaan dan hubungan dengan bangsa lain.
Adanya globalisasi dan
komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar bangsa semakin mudah
selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai
sosial budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk
dalam kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir, sikap
hidup, dan perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial budaya
yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa indonesia juga dapat ikut
diserap.
Menurut Bierens de Haan nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham, dan juga hidup yaitu, diantaranya:
A. EGOIS yaitu hanya mementingkan diri sendiri.
B. MATERIALISME yaitu pandangan yang mengutamakan materi.
C. SEKULARISME yaitu paham yang mengajarkan bahwa moralitas tidak perlu diajarkan pada ajaran agama.
D. EKSTRIMISME yaitu pikiran atau pandangan yang melampaui batas kebiasaan atau norma-norma.
E. CHAUVIMISME yaitu paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa orang lain.
ELITISME dan eksklusifisme yaitu pikiran atau pandangan dari seseorang
yang merasa dirinya merupakan orang atau sekelompok orang yang
terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain dianggap rendah.
F. DISKRIMINATIF yaitu sifat yang suka membeda-bedakan orang dengan orang lain.
G. KONSUMTIF sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan manfaat.
H. GLAMORISTIK yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang bermewah-mewahan.
3.4 Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing
Globasisasi
adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas wilayah
bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung
lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari bangsa lain.
Indonesia ssebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima pengaruh
tersebut.
Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat
memanfaatkan globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu
menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara
tersebut akan berkembang secara cepat. Sebaliknya, apabila ketahanan
ideologi dan pandangan hidup suatu bangsa rapuh, globalisasi justruakan
membuat jati diri bangsa tersebut memudar.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak budaya asing.
1) Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai
budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan
memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan
untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
2) Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara
dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara
mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar
negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan
kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan
seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta
pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong
persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dalam
rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap
berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada
tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita
tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan
hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil karya tulis yang berjudul “Pengaruh Budaya Asing Terhadap Bangsa Indonesia” dapat disimpulkan bahwa:
masuknya budaya asing terdiri dari beberapa faktor yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
a. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Dengan
bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seseorang
atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal
ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama
lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan ke
daerah lain menyebabkan kekosongan.
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal
ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari bentuk
negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara
tersebut.
d. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan perubahan sosial.
Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal berikut:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan.
Dampak
negatif yang terlihat jelas pada indonesia diantaranya goncangan budaya
atau sering disebut dengan culture shock, ini terjadi karena adanya
anggota masyarakat yang tidak siap menerima perubahan-perubahan akibat
budaya asing yang masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada
pembangunan gedung atau bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal
maka hal ini membuat mereka frustasi dalam menghadapi biaya hidup yang
semakin besar akhirnya mereka pun melakukan perilaku menyimpang. Selain
itu akan terjadinya pergeseran nilai budaya indonesia yag menimbulkan
kebimbangan, karena masuknya usur-unsur budaya asing yang sangat cepat
dan pesat mengakibatkan perubahan sosial yang berkesinambungan,
akibatnya masyarakat yang mengalami kebimbangan, dimana mereka tidak
mempunyai pegangan menyebabkan anggota masyarakat tidak mampu mengukur
tindakannya. Kebimbangan yang dialami masyarakat dapat mendorong
perbuatan menyimpang seperti pergaulan bebas, munculnya sifat
konsumerisme. Selain dampak negatif terdapat juga dampak positif
diantaranya tumbuhnya indonesia menjadi negara berkembang dan maju serta
pembangunan yang semakin pesat terjadi di kota-kota besar, perekonomian
indonesia semakin maju dan berkembang.
Adanya globalisasi dan
komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar bangsa semakin mudah
selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai
sosial budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk
dalam kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir, sikap
hidup, dan perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai sosial budaya
yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa indonesia juga dapat ikut
diserap.
Nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham, dan juga hidup yaitu, diantaranya:
A. EGOIS yaitu hanya mementingkan diri sendiri.
B. MATERIALISME yaitu pandangan yang mengutamakan materi.
C. SEKULARISME yaitu paham yang mengajarkan bahwa moralitas tidak perlu diajarkan pada ajaran agama.
D. EKSTRIMISME yaitu pikiran atau pandangan yang melampaui batas kebiasaan atau norma-norma.
E CHAUVIMISME yaitu paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa orang lain.
F.
ELITISME dan eksklusifisme yaitu pikiran atau pandangan dari seseorang
yang merasa dirinya merupakan orang atau sekelompok orang yang
terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain dianggap rendah.
G. DISKRIMINATIF yaitu sifat yang suka membeda-bedakan orang dengan orang lain.
H. KONSUMTIF sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan manfaat.
I. GLAMORISTIK yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang bermewah-mewahan.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak budaya asing.
1) Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai
budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat diserap sehingga akan
memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan
untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
2) Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara
dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara
mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar
negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan
kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan
seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta
pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong
persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
Dalam
rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur yang tetap
berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dn bertaqwa kepada
tuhan yang maha esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita
tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi dan pandangan
hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan nasional yang yang luhur.
4.2 Saran
Setelah
diamati dampak dari masuknya unsur-unsur budaya asing ke indonesia
penulis memberikan saran kepada para pembaca karya tulis ini umumnya dan
para generasi penerus bangsa indonesia khususnya, agar mengantisipasi
terhadap budaya asing yang yang masuk ke indonesia karena budaya
tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan kita dan akan berdampak sangat
buruk terhadap eksistensi budaya ini, karena budaya asing, banyak
penyimpangan dilakukan oleh segelintir masyarakat indonesia khususnya
kaum pemuda yang mengadopsi cara hidup mereka dari berbagai budaya asing
yang masuk ke indonesia, seperti pergaulan bebas, live style, sex
bebas, dan lainnya. Dan saran ini ditujukan kepada pemerintah agar lebih
teliti lagi menyaring budaya asing yang masuk karena akan mempengaruhi
generasi yang akan datang
Daftar Pustaka
Sri Wahyuni, Niniek. Dkk. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca Exact.
DR. Mubarak, Achmad, MA. 2004. Nasionalis Religius Jati Diri Bangsa Indonesia. Jatiwaringin: PT.Bina Rena Pariwara
Website:
www.google.pengaruhbudayaasing.com
www.google.search.westernisasi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar